Pengunjung yang tercinta,,,kali ini saya akan coba
membahas tentang bagaimana sikap kita terhadap film-film/hal-hal yang mencedrai/menodai
agama kita,,khususnya kita sebagai ummat muslim..
Baru-baru ini kita disuguhkan oleh film-film/hal-hal
yang mungkin bisa membuat kita marah, seperti film fitna, karikatur nabi,dan
yang terbaru adalah innoncence of muslim, film yang menodai agama islam,
sehingga kerukunan beragama kita terkoyak kembali.
Arti kata Islam adalah damai dan jauh dari kata perang, karena Allah swt membenci nama hambaNya yang bernamakan harb yang artinya perang, dan mencintai nama abdur rohman yang artinya hamba penyayang untuk dijadikan sebuah nama.jangankan berperang, menghina agama orang lain saja dilarang oleh agama islam, seperti tercantum di alqur’an suci,, Jangan menghina Tuhan yang mereka sembah selain Allah
"Walaa tasubbuu alladziina
yad'uuna min duuni allaahi fayasubbuu allaaha 'adwan bighayri 'ilmin kadzaalika
zayyannaa likulli ummatin 'amalahum tsumma ilaa rabbihim marji'uhum
fayunabbi-uhum bimaa kaanuu ya'maluuna
[1]"
Dan janganlah kamu menghina
sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan
menghina Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami
jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan
merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu
mereka kerjakan.
------
[1] QS. Al An'aam: 108
…dan berperangpun dilarang oleh agama, kecuali dalam
keadaan tertindas, terjajah, dan terusir dari tanah air dan Nabi Muhammad
beserta sahabat-sahabat beliau berperang
itu karena beliau diminta untuk memerangi kaum penjajah yang menindas
rakyatnya.
Hadist nabi mengatakan bahwa, barang siapa yang
menyakiti orang non muslim yang cinta damai, maka dia sama dengan menyakitiku.
Membunuh satu manusia baik itu muslim/non muslim dengan sengaja tanpa ada
alasan yang jelas dan tidak berhak, maka sama saja dengan membunuh seluruh umat manusia, dan apabila membantu satu orang
untuk bertahan hidup, maka sama saja dengan membantu hidup seluruh umat
manusia.
Menurut pendapat saya, ada beberapa orang yang benci
terhadapa islam yang konsen untuk terus menerus memprovokatori umat islam, yang
pada akhirnya ingin memancing umat islam untuk berbuat anarkis dan menunjukkan
kepada dunia, bahwa islam erat kaitannya dengan “garis keras/ekstrimis”(padahal
disetiap suku, bangsa, dan agama ada penganut yang super fanatik dan ekstrimis
dengan segala motifnya masing-masing, ada banyak contoh yang dimana umat islam
malah menjadi targetnya, bahkan ada yang berakhir dengan pembantaian muslim,
yang tidak perlu saya sebutkan satu persatunya, karena bisa memperkeruh suasana)
Kita sebagai ummat muslim seharusnya menyikapi hal
tersebut dengan cara nabi kita, yaitu Nabi Muhammad …suri tauladan semua umat
manusia..tercatat dalam al qur’an, kitab suci ummat muslim, bahwa nabi sebelum
fathul makkah diperlakukan secara tidak berperikemanusiaan oleh orang kafir
quraisy, dihina, dianggap orang gila, penyihir, bahkan dijadikan target
pembunuhan oleh mereka, tapi apa yang terjadi ketika kemenangan berada di pihak
beliau, ketika fathul makkah, beliau masuk ke makkah tanpa menumpahkan darah
dari pihak musuh yang dulu melecehkan, menghina dll, beliau berkata
fdafbjdkvbhdfudhfd, bayangkan orang yang dihina, dijadikan target pembunuhan,
bahkan terusir dari tanah airnya, kembali dengan kemenangan dan mema’afkan
musuhnya, dan menyambung tali persaudaraan yang terputus.
Nabi kita juga mengajarkan bagaimana menghadapi kejahilan yang dilakukan
seorang Badui yang mengencingi Masjid Nabi, seperti termaktub dalam sahih
Bukhari, dari Anas bin Malik bahwa seorang Arab Badui kencing di masjid, lalu
orang-orang mendatanginya, bahkan ada sahabat yang sudah siap untuk menebas
lehernya, tapi Rasulullah bersabda, “Biarkanlah.” Kemudian, beliau meminta
diambilkan air, lalu beliau menyiramnya. Dengan tutur kata dan suri tauladan
yang mempesona hati, Beliau mengajari, dan menasehati arab badui tersebut,
bahwa masjid adalah tempat beribadah, bukan untuk yang lainnya…lalu, arab badui
itupun terpesona hatinya dan masuk islam seketika.Bayangkan, jangankan yang
menghina beliau, bahkan ada orang baduy yang (ma’af) mengencingi masjid, karena
ketidak tahuan sang baduy, beliaupun mema’afkannya..karena sifat beliaulah,
pada akhirnya banyak yang masuk islam..Dan Kita juga perlu meneladani bagaimana Nabi kita membalas perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain. “Dari ‘Urwah bin Zubair bahwa Aisyah ra istri Nabi SAW berkata, ‘Sekelompok orang Yahudi datang menemui Rasulullah, mereka lalu berkata, ‘Assaamualaikum (semoga kecelakaan atasmu)’. Aisyah berkata, ‘Saya memahaminya, maka saya menjawab, ‘Waalaikum as saam wal laknat (semoga kecelakaan dan laknat tertimpa atas kalian).’”
“Aisyah berkata, ‘Lalu Rasulullah SAW bersabda, ‘Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah mencintai sikap lemah lembut pada setiap perkara.’ “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah! Apakah engkau tidak mendengar apa yang telah mereka katakan?’” “Rasulullah SAW menjawab, ‘Saya telah menjawab, ‘Waalaikum (dan semoga atas kalian juga).’” [HR Imam Bukhari]
Perhatikanlah, bagaimana Nabi kita walau didoakan dengan kejelekan dan istrinya Aisyah tidak terima perlakuan itu, beliau tetap menasihati istrinya agar tetap menjaga kelembutan hati, tidak terpancing emosi, serta menghindari kekasaran dan pembalasan yang berlebihan.
Bukan berarti saya melarang untuk mengecam dan
menolak hal-hal yang menodai dan menistakan agama, malahan menolak dan mengecam
itu hak kita untuk membela, bahkan kita wajib membela sampai titik darah
penghabisan, asalakan tidak ada pihak yang tidak bersalah dan tidak berdosa
yang jadi korban dan tidak ada dampak negatif yang muncul,,,
Kita wajib membela agama kita, tapi dengan cara yang
santun, seperti yang diajarkan oleh nabi, supaya kita tidak termakan “umpan”
orang –orang yang ingin menjebak kita,dan pada akhirnya apa yang menjadi tujuan mereka terhadap kita
sebagai orang muslim tidak akan tercapai, aamiin….kalau kita terpancing dan
termakan jebakan mereka, dan kitapun berbuat anarkis, maka mereka akan
tersenyum lebar,,na’udzu billahi min dzalik…
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar