Begitu banyaknya ornag yang mau usaha, walaupun modal tidak ada tidak cukup, ini terbukti dari banyaknya yang masuk ke blog ini dengan keyword atau kata kunci contoh proposal kerja sama dan contoh proposal untuk pengajuan kredit atau pinjaman modal uantuk usaha. Untuk itu saya sharingkan dari webnya pak Jalaludin sebagai slah satu gambaran.
Intinya yang perlu disampaikan untuk proposal sederhana adalah sebagai berikut :
  1. Tanggal pengajuan kredit.
  2. Perihal surat
  3. Surat ditujukan kepada Kepala Cabang
  4. Dalam pembukaan surat disampaikan tentang jenis usahanya dibidang apa dan usaha telah berlangsung berapa lama.
  5. Permohonan pembiayaan untuk membiayai apa. Modal kerja, Investasi atau konsumtif.
  6. Tujuan dari kredit nantinya bagaimana. Maksudnya dengan ada kredit kita bisa meningkatkan target penjualan berapa besar (prosentasi / dlm angka), keuntungungan ditargetkan bisa mencapai berapa, atau adanya penambahan asset yang bisa meningkatkan kinerja usaha, atau dll.
  7. Sebutkan besarnya dana yang dimohon dan jangan lupa sebutkan modal sendiri ada berapa sehingga bank hanya akan memberikan kekurangannya. Biasanya bank hanya memberi maksimal 80% dari project cost, 20% adalah dari modal kita sendiri. Ilustrasinya adalah katakanlah untuk pemenuhan SPK pengadaan komputer dari PT. A, kita memerlukan dana sebesar 100 juta, maka yang bisa dimohonkan kepada Bank maksimal hanya 80 juta, sisanya adalah dari dana kita sendiri.
  8. Sampaikan skim kredit yang sesuai dengan pola usaha kita yang akan dibiayai bank. Bila usaha mendapatkan penghasilan tetap perbulan maka skim installment dapat digunakan, bila usahanya berupa proyek finance maka lebih baik gunakan skim modal kerja dengan sistim bagi hasil atau mengangsur pokok dan bunganya ketika proyek sudah selesai. Ada baiknya diskusikan dengan petugas bank, skim apa yang tepat, apakah perlu grace period dll. Ingat konsekuensi salah skim kredit, implikasinya kepada beban bunga dan lack liquidity yang harus ditanggung.
  9. Penutup.
  10. Sampaikan bahwa kita siap disurvey oleh Tim survey Bank.
Melihat paparan  diatas mungkin tidak terlalu sulit untuk membuat surat pengajuan kredit kebank. Wong cuma satu lembar saja dan lagian anda nantinya akan diwawancari oleh petugas bank. Tapi perlu juga diketahui, semakin banyak informasi yang diterima petugas bank dan mereka paham bisnis anda maka semakin cepat juga persetujuan akan diberikan. Untuk syarat-syarat kredit dibank, tentunya standar namun agar lebih jelas anda bisa dapatkan melalui website bank tersebut, atau brochure bank atau malah lebih baik telephone langsung ke Customer Service dan Petugas Banknya. Sederhana kan? (**)

SOLUSI LAIN :
1. kalau anda wiraswasta :
  • - rekening koran
  • - neraca rugi laba
  • - agunan yang akan di gunakan bisa sertifikat tanah dan bangunan atau bpkb
  • - rekening tabungan 3 bulan terakhir
  • - keterangan domisili dari kelurahan.
  • - siup npwp
  • - ada juga yang minta rekening telepon n listrik (tergantung kebijakan bank
2. kalau pegawai.
  • - rekening 3 bulan terakhir
  • - slip gaji.
  • - surat keterangan pajak penghasilan
  • - referensi dari perusahaan.
Mungkin yang paling ringan bunganya BRI dan BNI
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGAJUAN KREDIT / PINJAMAN
  1. Pembuatan proposal harus sesuai dengan kondisi di lapangan, tidak buat-buat karena pihak bank juga pastinya melakukan cek ke lapangan. warbis dapat membantu UKM membuat proposal tersebut yang terdiri dari latar belakang perusahaan berdiri, pengalaman perusahaan dalam usahanya, target market, bahan baku dan cara mendapatkannya, omset perbulannya yang diakumulasikan pertahun, dan mencantumkan laporan keuangan. warung layanan bisnis (Warbis) tidak menjamin semua proposal yang diajukan disetujui pihak bank, karena tergantung kenyataan di lapangan.
  2. UKM ketika akan mengajukan pendanaan ke bank harus melihat kemampuan dan manfaat dana yang diajukan sesuai dengan usahanya, jangan sampai jumlah pengajuan pendanaan melebihi omset yang bisa di capai. jangan sampai memaksakan diri terhadap ajuan pendanaan yang di lakukan ke bank karena akan menyulitkan diri sendiri.
  3. Penuhi persyaratan bank sesuai prosedurnya. Bila memenuhin syarat sesuai permintaan bank pasti bank akan menyetujui . kalau sesuai penilaian bank juga akan memberikan proses yang berbelit-belit UKM juga serius terhadap pengajuan pendanaannya.
  4. Bila ingin mengajukan kredit ke bank lain meskipun sudah memiliki kredit dari sebuah bank diperbolehkan, selama UKm itu punya jaminan lain yang bisa dijaminkan. Biasanya untuk tanah dan bangunan nilai jaminannya 60-80% . misalnya sebuah rumah nilainya Rp.200 juta, sebesar 80%-nya bisa disetujui bank.sedangkan tanah kosong sebesar 60%-nya. kendaraan roda empat biasanya juga ditanyakan bank sebagai tambahan agunan.
  5. Selain UKM itu bankble sesuai penilaian bank, feasibel sesuai persyaratan bank, juga perluh credible atau bisa dipercaya bank. itu modal utama bagi UMKM. suatu saat bila UKM itu tidak credible pihak bank juga akan tahu, bila UKM itu tidak jujur, misalnya mengaku tidak memiliki pinjaman di bank lain. pihak bank juga akan tahu setelah melakukan cek. Bank juga akan memberikan sanksi dan menjatuhkan black list bila ada UKM yang memberikan informasi yang kurang tepat. Jadi UKM sebaiknya perluh menjaga Kredibilitas.
PROPOSAL PENGAJUAN KREDIT KOPERASI
Banyak kalangan pengusaha KUKM ingin mengajukan pinjaman ke bank tapi bingung bagaimana membuat proposal kredit yang bankable? Atau mungkin Anda sering membuat proposal, tetapi masih ragu apakah proposal yang disusun sudah visible dan bankable? Kemampuan untuk menyusun proposal kredit akan memberi banyak manfaat dalam usaha Anda. Karena pihak lain tidak mungkin langsung menerima permohonan pinjaman Anda tanpa mempelajari proposal Anda. Proposal merupakan komplemen dalam mengajukan kredit ke bank. Proposal juga urgen untuk menarik perhatian pihak bank, karena proposal mendeskripsikan usaha Anda viable prospektif atau tidak.
Keuntungan yang akan Anda peroleh jika Anda mampu menyusun proposal adalah:
a. Kreditur akan memprioritaskan pinjaman Anda
b. Anda memperoleh kesempatan untuk mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar
c. Anda akan mendapat penghargaan jika usaha Anda menjadi besar dan teladan
d. Anda akan mempunyai relasi yang lebih luas.
Berikut ini adalah susunan dari suatu Proposal:

1. COVER
Halaman pertama yang memuat nama usaha/koperasi (di atas/ tengah halaman), tempat usaha, bulan dan tahun pembuatan proposal (biasanya di bawah).
2. HALAMAN KEDUA
Memuat profil singkat usaha dan identitas pemilik:
i. Nama, alamat dan telepon koperasi/perusahaan
ii. Nama pengurus, karyawan, dan manajer
iii. Lokasi usaha
iv. Jumlah anggota koperasi/karyawan
3. RINGKASAN PROPOSAL
Isi proposal sebaiknya diringkas dalam bentuk ringkasan proposal yang memuat :
i. Profil singkat usaha dan identitas pemilik
ii. Total kredit yang diminta
iii. Paket kredit bagi setiap anggota (bagi koperasi)
iv. Jangka waktu pengembalian kredit
v. Grace period (tenggang waktu)
vi. Alternatif jaminan beserta nilai taksirannya dan kapan usaha akan dimulai.
vii. Klasifikasi dan kemandirian koperasi
viii. Kapan rencana usaha/proyek akan dijalankan
4. ISI PROPOSAL
a. Pendahuluan
Pendahuluan dapat berisi latar belakang pendirian usaha, alasan mengenai perlunya investasi dan modal kerja, dan iklim usaha secara umum dan rencana usaha ke depan.
b. Tujuan Penggunaan Dana Pembiayaan dan Jumlah Yang Diperlukan
Disini Anda perlu menuliskan tujuan penggunaan dana pembiayaan dan jumlah dana pembiayaan yang diperlukan.
Bagaimana Anda akan menggunakan dana tersebut secara spesifik dan jelas.
c. Sejarah dan Eksplanasi Mengenai Usaha Koperasi
i. Informatif
ii. Faktual
iii. Tanpa emosi
Menyangkut kapan usaha didirikan, lokasi awal usaha didirikan, teknologi dan peralatan yang digunakan awal pendirian usaha, perkembangan jumlah karyawan/pengurus, perkembangan jumlah produksi, permintaan dari mana saja, dan pemasaran ke mana saja
d. Informasi Pasar Mengenai Produk dan Jasa Spesifik
Menggunakan fakta yang ada, dalam bentuk angka- angka dan nama-nama, misalnya:
” Apa saja produk dan jasa yang ditawarkan (yang telah dan akan dihasilkan)
” Siapakah para pembeli produk dan saingannya
” Apakah ada perusahaan mempunyai spesialisasi pada satu atau dua macam produk, atau memang menawarkan berbagai macam produk untuk dipasarkan
” Apa yang dilakukan oleh pemilik usaha dalam menjaga atau meningkatkan bagiannya dalam pasar (market share)
” Permintaan-penawaran, identifikasi berbagai indikator umum yang ada kaitannya dengan permintaan dan penawaran produk seperti data kependudukan, pendapatan per kapita suatu wilayah, pemasaran produk dan data lainnya yang berhubungan dengan permintaan penawaran.
” Analisa persaingan, diuraikan posisi dan upaya pesaing dalam memasarkan produk sejenis, terutama perbandingan dalam mutu, harga, dan pelayanan.
” Saluran distribusi, terangkan metode saluran distribusi pemasaran serta jelaskan kelebihan saluran distribusi pemasaran yang digunakan.
” Rencana pemasaran, mengenai produk apa yang akan dipasarkan di lokal, antar kota, propinsi, dan eksport.
” Perkembangan harga di tingkat lokal rata-rata 2-3 tahun terakhir
e. Aspek Produksi
” Proses produksi dan teknologi
” Untuk usaha produksi, dijelaskan teknologi yang diterapkan, mesin dan peralatan serta spesifikasi harga, proses produksi secara singkat, bagan dan arus produksi.
” Untuk bidang perdagangan, ditulis proses pengadaan barang terjadinya transaksi hingga penyerahan barang.
” Kapasitas produksi, Untuk Jenis usaha produksi perlu dicantumkan kapasitas produksi dan rencana produksi per tahun.
” Lokasi Usaha, dengan membuat peta dalam bentuk gambaran tangan. Dijelaskan dimana lokasi usaha berada. Yang penting lokasi usaha tidak terkena larangan pemerintah
” Lahan dan bangunan, Jelaskan rincian lahan/tanah dengan ukuran baku (hektar/m) apakah lahan tersebut merupakan hak milik, sewa atau bentuk kepemilikan lainnya. Jelaskan apakah ada bangunan yang diperlukan untuk usaha.
” Bahan baku dan Bahan Pembantu, Mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan pembantu, termasuk sumber, ketersediaan pasokan, volume, mobilisasi bahan baku, sistem pembelian (tunai/kredit)
f. Aspek Sosial Ekonomi
” Terhadap Lapangan Kerja. Jelaskan apakah usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja, dan berapa jumlah tenaga kerja yang terserap oleh usaha.
” Keterkaitan Usaha. Jelaskan keterkaitan usaha dengan usaha besar, dengan usaha kecil menengah lain, dengan koperasi dan lainnya.
” Pendapatan. Penjelasan mengenai usaha Anda akan memberi peningkatan
g. Sejarah Keuangan Usaha/Koperasi
” Laporan keuangan usaha minimal selama 2 tahun terakhir berupa:
1. Neraca
2. Laporan laba/rugi
3. Jenis, jumlah, dan penggunaan kredit
4. Cashflow(arus kas) penerimaan dan pengeluaran dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya.
5. Administrasi dan laporan-laporan
6. Pembelian, produksi, dan penjualan/ekspor
7. Data-data menyangkut SDM, modal, dan material
” Laporan keuangan yang diserahkan sebaiknya lengkap dan tepat.
h. Proyeksi Keuangan
1. Bentuk proyeksi keuangan:
” Kapasitas usaha, pembelian, dan produksi
” Data penjualan dan ekspor
” Biaya proyek dan rencana pembiayaan
” Anggaran uang tunai (cash budget)
” Laporan pendapatan (laba/rugi) proforma
” Neraca pro forma untuk satu tahun fiskal mendatang
” Sumber dan penggunaan dana
2. Sifat Proyeksi Keuangan: Realistik
Didasarkan atas asumsi-asumsi yang wajar dan dapat memberikan deskripsi tentang kemungkinan profit atau loss.
i. Daftar Jaminan yang mungkin diberikan
” Wujud jaminan
” Berupa barang yang dibiayai serta jaminan lain bila dipandang perlu Misalnya: tanah dan bangunan/mesin, tanah kosong, persediaan barang, dll.

j. Penutup
Harapan dan ucapan terimakasih pada pihak bank
5. LAMPIRAN
Informasi tambahan lain yang mendukung dalam bentuk lampiran antara lain :
a. Fotokopi KTP, SIM
b. Rencana-rencana dalam blueprint
c. Gambar-gambar atau foto-foto
d. Fotocopy dokumen-dokumen resmi (legal documents) seperti: SIUP, TDP, NPWP, Akta Pendirian Usaha, Identitas Pengurus dan catatan-catatan penting
e. Data sensus dan data demografis.
Dalam pelaksanaannya, data-data di atas dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan jenis usaha. Pada substansinya, proposal yang komprehesif dan menarik sangat diperlukan untuk meyakinkan pihak perbankan untuk memberikan kredit. (*)
Satu lagi yang perlu diingat, dalam pengajuan proposal atau berkas pinjaman / kredit ke Bank juga harus mempunyai kecermatan dan kesabaran, karena tips diatas tidak akan terwujud jika kita sembrono dan meremehkan hal-hal yang kecil, apalagi saat krisis ekonomi global sekarang ini, pihak Bank akan lebih berhati-hati dalam mengucurkan kredit/pinjaman kepada calon nasabahnya sehingga tidak terjadi kredit macet. 
<Sumber:http://jalaludinweb.wordpress.com,www.papua.go.id/ddpkoperasi, yusuf.blogdetik.com, id.answers.yahoo.com>
Semoga bermanfaat.