MOHON BANTUAN DAN DO'A ANDA SEMUA, KELUARGA SAYA TERKENA MUSIBAH,SALURKAN BANTUAN ANDA KE
BRI 006201001451531 a.n zaenal aripin
Mukadimah,
Rasul bersabda bahwa barangsiapa
menghidupkan sunahnya, sesungguhnya dia mencintai Rasulnya, dan barangsiapa
mencintai Rasul, sungguh dia akan bersama-sama dengan Rasul di dalam Surga.
Pernyataan Baginda Rasul ini sangat
memotivasi jiwa umatnya untuk dapat bersama beliau di dalam Surga dengan segala
kenikmatan yang tiada tara, Kita sering mendengar informasi ini dari Al Quran
atau Hadist Nabi. Rasanya kita ingin lebih cepat meraih kenikmatan itu. Dan
ujung-ujungnya muncul rasa rindu dan rasa cinta yang sangat mendalam kepada
Baginda Rasulullah. Kemudian keinginan tadi, menanyakan kepada kalbu, Apakah
sudah pantas diriku ini bersanding bersama Rasul ?
Andaikata Rasulullah datang menjenguk
kita.
Bayangkan andaikata Rasulullah tiba-tiba
muncul mengetuk pintu rumah kita Apa yang akan kita lakukan?
Mestinya kita akan sangat berbahagia,
memeluk beliau dan mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita untuk
melepaskan rasa rindu yang sudah lama dipendam. Kemudian kita tentunya akan
meminta dengan sangat agar beliau sudi menginap beberapa hari di rumah kita
untuk bercerita dengan tuturkata yang lembut, mengajarkan kepada kita tentang
sopan santun, ilmu dan hikmah.
Tapi barangkali kita meminta beliau
menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat video CD rated R18+ yang
ada di ruang tengah dengan beraneka VD yang sebagian besar bergambarkan wanita
terbuka setengah auratnya dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video
tersebut ke ruang dalam.
Atau barangkali kita teringat akan
lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga
kita terpaksa juga memindahkannya ke gudang belakang.
Barangkali kita akan segera memindahkan
lafal Allah dan Muhammad yang biasanya berada didekat dapur dalam keadan
berdebu dan memindakannya ke ruang tamu.
Bagaimana bila kemudian beliau sudi
menginap di rumah kita, walaupun hanya satu malam?
Barangkali kita teringat bahwa anak kita
lebih hapal lagu-lagu Spice girls, atau tembangnya Beattle atau Rollingstone
dibanding hapalan Sholawat kepada Rasulullah.
Barangkali kita menjadi malu bahwa
anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah atau sirah nabi yang
menceritakan perjalanan hidup beliau.
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak
kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan para sahabat beliau
tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Power Ranger atau Doraemon .
Barangkali kita terpaksa harus menyulap
satu kamar menjadi ruang musalla, karena beliau sangat menyenangi sholat yang
berjam-jam diwaktu malam.
Barangkali kita teringat bahwa perempuan
di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian muslimah yang pantas dipakai
sewaktu berhadapan dengan beliau untuk mendengarkan petuah-petuah beliau. Belum
lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi kaset kita
dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita.
Kemana kita harus meyingkirkan semua
koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita? Karena gudang-gudang di belakang
sudah pada penuh.
Barangkali kita menjadi malu diketahui
junjungan kita bahwa kita jarang ke masjid, mana tau nanti beliau menanyakan
siapa nama morbot mesjid kampung kita, karena beliau sangat perhatian terhadap
orang-orang seperti itu
Barangkali kita menjadi malu karena pada
saat maghrib keluarga kita sibuk di depan TV, karena sinetronnya, sayang untuk
diliwatkan.
Barangkali kita menjadi malu karena kita
menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi.
Barangkali kita menjadi malu karena
keluarga kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah.
Barangkali kita menjadi malu karena
keluarga kita sangat jarang membaca AlQuran, hingga AlQuran terlihat rapi dan
bersih diantara buku-buku di rak buku kita
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita
tidak mengenal tetangga-tetangga kita.
Barangkali kita menjadi malu jika beliau
menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan
rumah kita.
Bayangkan andaikata Rasulullah tiba-tiba
muncul di depan pintu rumah kita. Apa yang akan kita lakukan?
Masihkah kita memeluk junjungan kita dan
mempersilakan beliau masuk dan menginap di rumah kita?
Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita
akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita
repot dan malu.
Marilah kita memohon :
Maafkanlah kami ya Rasulullah .........
Karna kami tahu engkau seorang pemaaf
dan murah hati .........
Kami tahu bahwa cintamu kepada umatmu
melebihi cinta kami terhadap dunia.Hanya Allah yang tahu bahwa kami tetap cinta
kepadamu sampai dengan hembusan nafas kami yang terakhir ya Rasulullah
.......... Apakah umatmu yang rendah ini pantas berada disisimu ya Rasulullah ?
Dengan segala kemurahan hati yang engkau miliki aku hambamu yang rendah ini
ingin tetap disisimu ya Rasulullah .........
Ya ALLAH, jadikanlah kami ummat yang
mencintai MU dan mencintai Rosul-rosul Mu dengan ikhlas, karena mengharap ridlo
MU…AAMIIIN…
WALLAHU A’LAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar