Razer Blade, Komputer "Game" Portabel yang Bertenaga
TERSEDIA
khusus untuk penggemar game, laptop Razer Blade justru berbentuk
ramping. Meskipun demikian, sesuai tuntutan laptop gaming, perangkat ini
kuat dan bertenaga. Sayangnya, Razer Blade bukanlah laptop "sejuta
umat", karena dijual dengan harga US$2.500.
Razer Blade ini merupakan generasi kedua yang sudah ditingkatkan kemampuannya. Generasi pertama Razer Blade telah dirilis pada Februari 2012 lalu. Kini, Razer ingin meningkatkan spesifikasi perangkat kerasnya, tanpa mengurangi seri Blade yang unik sebagai komputer game portabel, yakni soal ukuran.
Hal pertama yang patut diperhatikan dari Blade adalah soal desainnya yang ramping. Dengan layar 17 inci, Razer Blade memiliki layar definisi tinggi dan dipasang dalam desain bodi yang tebalnya kurang dari satu inci. Laptop ini bahkan hanya memiliki berat 2,99 kg.
Casing Razer Blade aluminium hitam sangat kontras dengan neon hijau logo Razer dan pencahayaan kibor. Penampilan fisik ini cukup menarik perhatian saat laptop dipangku. Yang juga membedakan Razer Blade dari laptop standar adalah antarmuka Switchblade yang ditempatkan di sisi kanan kibor.
LCD layar sentuh Razer Blade juga dapat berfungsi sebagai mouse papan sentuh konvensional, untuk pilihan yang paling sering digunakan. Tetapi fungsinya dapat diprogram ulang, bergantung pada permainan yang sedang dimainkan. Sepuluh tombol bercahaya dapat diprogram sesuai perintah permainan umum, yang juga memungkinkan untuk penggunaan praktis.
Sebagai laptop khusus game, perangkat ini juga sudah menempatkan beberapa permainan menarik. Sebut saja Team Fortress 2, Battlefield 3, hingga Star Wars: The Old Republic. Razer bahkan menjanjikan untuk menambahkan lebih banyak instalasi permainan. Tetapi yang pasti jumlahnya agak terbatas, karena kapasitas hard drive Razer Blade hanya sebesar 500 GB, tergolong agak kecil dibandingkan beberapa laptop gaming lainnya.
Bagaimanapun, Razer Blade diciptakan untuk kemampuan gaming, dan seluruh komponennya mengalami peningkatan kemampuan. Tak heran, Razer Blade didukung dengan prosesor quad-core (i7 3632QM-) yang dikembangkan oleh Intel. Demikian pula dengan Nvidia GeForce 660M GXT yang merupakan komponen grafis paling anyar, serta memori 8GB RAM.
Dari performa grafis, Razer Blade dinilai cukup tajam dan jelas, di mana setiap gerakan dalam gaming meluncur tanpa hambatan. Tetapi kemampuan audio dari pengeras suara built-in tidak sebanding dengan beberapa komputer laptop gaming lainnya. Pengguna mungkin perlu memasang headphone untuk mendapatkan kualitas suara terbaik.
Namun, dari semua kemampuan itu, Razer Blade terasa agak hangat ketika berada di pangkuan. Bagian internal terpanasnya berada di sepanjang engsel di belakang, serta ventilasi udara panas yang secara efektif mengeluarkan panas tanpa bunyi ribut. Laptop ini memang cukup tenang saat bekerja ketika game sedang dimainkan.
Yang juga perlu diperhatikan adalah posisi port USB yang seluruhnya terletak di sisi kiri pengguna. Jika ingin menambahkan mouse untuk gaming serius, pengguna akan memerlukan kabel mouse yang cukup panjang atau satu mouse nirkabel. Sementara di sisi yang sama, ada juga output HDMI dan jack headset.
Razer Blade ini merupakan generasi kedua yang sudah ditingkatkan kemampuannya. Generasi pertama Razer Blade telah dirilis pada Februari 2012 lalu. Kini, Razer ingin meningkatkan spesifikasi perangkat kerasnya, tanpa mengurangi seri Blade yang unik sebagai komputer game portabel, yakni soal ukuran.
Hal pertama yang patut diperhatikan dari Blade adalah soal desainnya yang ramping. Dengan layar 17 inci, Razer Blade memiliki layar definisi tinggi dan dipasang dalam desain bodi yang tebalnya kurang dari satu inci. Laptop ini bahkan hanya memiliki berat 2,99 kg.
Casing Razer Blade aluminium hitam sangat kontras dengan neon hijau logo Razer dan pencahayaan kibor. Penampilan fisik ini cukup menarik perhatian saat laptop dipangku. Yang juga membedakan Razer Blade dari laptop standar adalah antarmuka Switchblade yang ditempatkan di sisi kanan kibor.
LCD layar sentuh Razer Blade juga dapat berfungsi sebagai mouse papan sentuh konvensional, untuk pilihan yang paling sering digunakan. Tetapi fungsinya dapat diprogram ulang, bergantung pada permainan yang sedang dimainkan. Sepuluh tombol bercahaya dapat diprogram sesuai perintah permainan umum, yang juga memungkinkan untuk penggunaan praktis.
Sebagai laptop khusus game, perangkat ini juga sudah menempatkan beberapa permainan menarik. Sebut saja Team Fortress 2, Battlefield 3, hingga Star Wars: The Old Republic. Razer bahkan menjanjikan untuk menambahkan lebih banyak instalasi permainan. Tetapi yang pasti jumlahnya agak terbatas, karena kapasitas hard drive Razer Blade hanya sebesar 500 GB, tergolong agak kecil dibandingkan beberapa laptop gaming lainnya.
Bagaimanapun, Razer Blade diciptakan untuk kemampuan gaming, dan seluruh komponennya mengalami peningkatan kemampuan. Tak heran, Razer Blade didukung dengan prosesor quad-core (i7 3632QM-) yang dikembangkan oleh Intel. Demikian pula dengan Nvidia GeForce 660M GXT yang merupakan komponen grafis paling anyar, serta memori 8GB RAM.
Dari performa grafis, Razer Blade dinilai cukup tajam dan jelas, di mana setiap gerakan dalam gaming meluncur tanpa hambatan. Tetapi kemampuan audio dari pengeras suara built-in tidak sebanding dengan beberapa komputer laptop gaming lainnya. Pengguna mungkin perlu memasang headphone untuk mendapatkan kualitas suara terbaik.
Namun, dari semua kemampuan itu, Razer Blade terasa agak hangat ketika berada di pangkuan. Bagian internal terpanasnya berada di sepanjang engsel di belakang, serta ventilasi udara panas yang secara efektif mengeluarkan panas tanpa bunyi ribut. Laptop ini memang cukup tenang saat bekerja ketika game sedang dimainkan.
Yang juga perlu diperhatikan adalah posisi port USB yang seluruhnya terletak di sisi kiri pengguna. Jika ingin menambahkan mouse untuk gaming serius, pengguna akan memerlukan kabel mouse yang cukup panjang atau satu mouse nirkabel. Sementara di sisi yang sama, ada juga output HDMI dan jack headset.
Penulis: U-5/SIT
Sumber:CNN/Suara Pembaruan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar